Text
Poetry in our heads
Malik Wartana, ia kelewat dewasa untuk seukuran remaja yang tumbuh dalam duka. Kelewat bijaksana untuk memandang kekosongan setelah ditinggal Ayah selamanya.
Sayangnya, Kal juga kelewat merah muda untuk Malik. Ia terlalu bahagia untuk bergabung dalam duka yang seumur hidup Malik rengkuh. Malik merasa tak bisa menodai keceriaan Kal dengan membagi biru dan kelabunya.
Dan di sanalah, Greta Tsahara berdiri. Merangkul gelap, kelam, dan sepi setelah ditinggal Bunda. Memandang Malik dengan duka yang setara.n Dengan keinginan untuk menemukan secercah cahaya agar tak terus tenggelam dalam lautan hampa.
Saling menemukan, menyembuhkan, menerangi gelap.
Namun, bukankah kita pernah mendengar, bahwa dua orang yang tumbuh dalam duka takkan bisa bersama?
005118PB25 | 899.2213 KIT p | Rak 899.221 - Kesusastraan Indonesia (Perpustakaan Al Qalam SMA Muhammadiyah 2 Surabaya) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain