Text
Bahasa pohon-pohon tumbang
keindahan & kesedihan berdampingan bagai sepasang sandal ditinggalkan entah siapa di pantai yang lengang. mereka tidak mengejutkan kita. itulah kehidupan paling alami bagi kita akhir- akhir ini. kau melihat rimbunan semak di tepi jalan & kau berpikir: andaikan kesedihan bisa dilepaskan seperti kulit ular. kadang-kadang: kau langit biru, aku cuaca buruk; kau ranting hanyut di batang air, aku kelereng berkilau di taman. kadang-kadang: kita segala sesuatu yang bukan kita.
tubuhku merindukan tubuh
tubuhku merindukan tubuh yang pensiun mengukur panjang bidang di antara kehilangan kemauan & kehilangan ketidakmauan,
tubuh yang tidak terombang-ambing bimbang di antara hal-hal yang diri kita lakukan di dalam kegelapan & hal-hal yang dilakukan kegelapan di dalam diri kita;
pengeras suara yang melontarkan batu-batu api dari leher tercekik;
kata-kata yang tidak mati sehabis bercahaya di mata pembaca, nama-nama yang tetap berdenyut setelah berabad-abad dilupakan;
akar & ranting lentur menuju kebebasan paling mekar—
lebih sekarang daripada sekarang, lebih segera daripada segera;
masa depan yang menghancurkan masa kini demi menciptakan ulang masa lalu
yang belum pernah terjadi;
004991PB25 | 899.2211 AAN b | Rak 899.221 - Kesusastraan Indonesia (Perpustakaan Al Qalam SMA Muhammadiyah 2 Surabaya) | Tersedia |
004992PB25 | 899.2211 AAN b | Rak 899.221 - Kesusastraan Indonesia (Perpustakaan Al Qalam SMA Muhammadiyah 2 Surabaya) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain