Text
Melukis langit dermaga
Untuk memulihkan dirinya dari penatnya kehidupan, Audrey melakukan perjalanan ke Jerman. Sialnya, ia justru tersasar. Namun dari situlah ia justru berkenalan dengan Alex, seorang mantan prajurit Angkatan Laut Belanda yang menjalani bisnis maritim di sana. Kisahnya pun dimulai. Lonceng gereja tua berdenting, memecah sunyi sebuah kota kecil di Jerman bagian barat laut. Gemanya terdengar sampai ke seluruh kota. Kayukayu penopang dermaga berderit-derit, menjemput kaki-kaki yang pulang sehabis berlayar. Kapal-kapal berbendera Jerman berjajar rapi di tepian dermaga. Alexander van der Berg berjalan perlahan menyusuri dermaga sambil memperhatikan kehidupan di kota pelabuhan itu. Angin dingin musim semi meniup rambut di kepalanya yang tak bertopi. Di tepian dermaga, seorang pedagang bunga menata bunga-bunga verbena di atas keranjang rotan, tanda musim semi telah tiba. “Hey, be careful!” teriak Alex terkejut ketika sebuah bola sepak hampir menghantam kepalanya. Di dekatnya, sekelompok anak asyik berlarilari mengejar bola sambil tertawa-tawa. Untunglah ia memiliki refleks yang sangat baik berkat latihan militer sehingga tidak terlambat menghindar
004808PB24 | 899.2213 PRI m | Rak 899.221 - Kesusastraan Indonesia (Perpustakaan Al Qalam SMA Muhammadiyah 2 Surabaya) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain