Text
American royals
Kau pasti sudah tahu kisah tentang Revolusi Amerika, dan tentang lahirnya monarki Amerika. Mungkin kau mengetahuinya dari buku cerita bergambar yang dibaca sewaktu kanak-kanak. Dari pertunjukan drama di sekolah dasar—ketika kau ingin bermain sebagai Raja George I atau Ratu Martha, tapi malah mendapat peran sebagai pohon ceri. Dari lagu, film, dan buku sejarah, dari musim panas sewaktu kau mengunjungi ibukota dan mengikuti tur keliling Istana Washington yang resmi. Kau sudah mendengar kisah itu berkali-kali sampai-sampai kau bisa menceritakannya sendiri: bagaimana, setelah Pertempuran Yorktown, Kolonel Lewis Nicola berlutut di hadapan Jenderal George Washington, dan memohon padanya atas nama seluruh bangsa untuk menjadi raja pertama Amerika. Tentu saja, sang jenderal mengiakan. Para sejarawan senang memperdebatkan apakah, di dunia yang lain, segala sesuatunya mungkin berjalan secara berbeda. Bagaimana seandainya Jenderal Washington menolak menjadi raja, dan malah meminta untuk dijadikan wakil terpilih? Menjadi seorang perdana menteri—atau mungkin dia akan mengarang-ngarang sebutan yang sama sekali baru untuk jabatan itu, seperti presiden. Terinspirasi oleh contoh Amerika, mungkin negara-negara lain—Prancis dan Rusia dan Prusia, Austria-Hongaria dan Tiongkok dan Yunani—pada akhirnya akan menghapus sistem monarki mereka sendiri, memunculkan era demokrasi baru.
003882PB23 | 813 KAT a | Rak 800 - Kesusastraan (Literature) (Perpustakaan Al Qalam SMA Muhammadiyah 2 Surabaya) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain