Text
Lusi lindri
Lusi Lindri, adalah anak dari Genduk Duku yang menjadi anggota Trinisat Kenya, yaitu pasukan pengawal untuk Sunan Amangkurat I. Lusi Lindri telah menjalani kehidupan yang penuh warna di balik dinding-dinding istana yang di dalamnya menyimpan ribuan rahasia dan juga intrik-intrik jahat. Sebagai seorang istri dari perwira mata-mata Mataram, ia tahu banyak… Bahkan terlalu banyak… Semakin lama nuraninya pun semakin terusik melihat betapa zalimnya junjungannya. Oleh karena itu, tiada pilihan lain! Bulat sudah tekadnya, baginya lebih baik mati sebagai seorang pemberontak penentang kezaliman daripada harus hidup nyaman bergelimang kemewahan.
Novel “Lusi Lindri” merupakan sebuah novel ketiga dari Trilogi Rara Mendut, yaitu sebuah mahakarya dari Y.B. Mangunwijaya. Sebuah narasi yang tidak hanya mengisahkan tumpang tindih kehidupan manusia saja, tetapi juga dengan apik menyinggung sejarah Tanah Jawa, keberanian perempuan, dan juga protes atas ketidakadilan.
Sinopsis:
“Panglima-panglima medan perang, raja, serta adipati adalah jago-jago perang, pendekar dalam seni menyebar maut. Mungkin itu memang nasib lelaki. Tetapi, kita kaum perempuan, Lusiku sayang, kita punya keunggulan lain: mengandung, menyusui, mengembang, dan memekarkan kehidupan. Rahim kita serba menerima. Tetapi juga serba memberi. Payudara perempuan adalah buah yang membanggakan bagi kaum kita, Lusi. sumber pancuran kehidupan dan kesayangan. Bukan senjata. Bukan racun kepongahan.”
003751PB23 | 899.221 MAN l | Rak 899.221 - Kesusastraan Indonesia (Perpustakaan Al Qalam SMA Muhammadiyah 2 Surabaya) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain